Selasa, 21 Oktober 2014

[SMS - Day 1] I'm The Mirror


Sosok itu kembali datang di hadapanku. Berbeda dengan tadi pagi, kali ini bibirnya melengkung naik dan matanya berbinar. Seperti biasa ia mulai bercerita tentang harinya. Ia bilang hari ini ia bertemu dengan sahabat lamanya, hal yang membuat ia berubah ceria setelah tadi pagi wajah cemberutnyalah yang menyapaku. Rasanya aku sudah melihat semua ekspresinya, kecuali menangis. Ia tak pernah mau menunjukkan wajahnya saat menangis, ia lebih memilih menyandarkan punggungnya padaku. Katanya, wajahnya saat menangis sangat jelek. 

Oh, dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya, mungkin ia punya hadiah untukku. Benar saja, ia menunjukan sebuah foto padaku, foto bersama sahabatnya yang ia ambil hari ini. Masih sambil bercerita dengan semangat ia menempelkan foto itu pada salah satu sisiku, berdampingan dengan foto-foto dan stiker-stiker yang sudah lebih dulu menjadi bagian dari diriku. Ia bilang itu semua hidupnya, kenangannya, dan mimpinya. Aku bangga ia mempercayakan semua itu padaku, ia membuatku merasa berharga. Sekarang ia tersenyum puas memandangku, begitu pula denganku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar