Jumat, 04 Juli 2014

[Fan Fiction] Crazy Decision: He Must Be Crazy


Crazy Decision: He Must Be Crazy
A continuation for She Must Be Crazy.
Wafda S. Dzahabiyya

Jackson benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kemarin Jimin baru saja menyatakan suka padanya dan menghilang begitu saja sebelum Jackson sempat menyadari apa yang terjadi. Tapi hari ini gadis itu bertingkah seperti biasa, seolah tak ada yang terjadi. Apa kemarin ia hanya bermimpi?

Hey, are you okay?

Jackson terkesiap mendapati seseorang telah duduk dihadapannya, melambaikan tangan di depan wajahnya.

Yeah, I’m just–

Confuse?” potong Jinyoung sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Jackson dan tersenyum simpul.

Jackson mendengus mendengar pertanyaan sahabatnya itu. “Who won’t be confused in this situation?”

Pemuda itu memfokuskan pandangannya pada sosok Jimin yang berada di sisi lain ruangan. Gadis itu tengah bercanda bersama Bambam dengan menggunakan bahasa Thailand-nya yang pas-pasan. Jinyoung memperhatikan pemuda dihadapannya dan akhirnya mengikuti arah pandang Jackson.

She just tried to be honest with her feelings,” kata Jinyoung tanpa mengalihkan pandangannya.

Do you think she is serious?

Yeah, but you don’t have to think about it.

Jackson menatap Jinyoung yang sudah tersenyum penuh arti kearahnya dengan heran. How can he not think about it?

If you can’t stop thinking about it, that’s mean you have to be honest with your feelings too,” tambah Jinyoung seraya berdiri dan meninggalkan Jackson yang masih termenung.

Jackson kembali menatap Jimin. Ada perdebatan kecil dalam dirinya sebelum akhirnya ia memutuskan untuk mendekati gadis itu. Jackson tidak peduli dengan teriakan Jimin saat ia menarik gadis itu berdiri dan membawanya keluar ruangan. Ia tidak menghiraukan lengan Jimin yang mulai kesakitan karena genggamannya yang kuat.

Are you crazy?” Jimin berteriak dan menghentakan tangannya, melepas genggaman Jackson. Tanpa ia sadari mereka telah tiba di rooftop.

I just want to give you an answer!” Jackson balas berteriak.

Tak seperti bayangan Jackson, gadis di hadapannya malah mengernyit bingung.

What answer? I never ask you anything.

Jackson tersentak, sekarang ia baru sadar maksud perkataan Jinyoung. Tapi….

What if I like you too?

Kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibirnya. Dia tak bisa menghentikannya dan berpikir, he must be crazy.

***

Also posted on asianfanfics in english.

Rabu, 02 Juli 2014

[Fan Fiction] Crazy Decision: She Must Be Crazy



Crazy Decision: She Must Be Crazy
Wafda S. Dzahabiyya

Jimin menghempaskan tubuhnya pada sofa di pojok ruangan. Akhirnya latihan untuk collaboration stage 15& dan GOT7 di JYP Nation concert hari ini selesai sudah. Tak ada yang sadar jika dibalik keceriaan dan tingkah hyperactive Jimin yang terlihat wajar seharian tadi sebenarnya terdapat sesuatu yang disembunyikan. Setidaknya Jimin harap begitu.

Are you okay?” Pertanyaan itu membuat Jimin tersentak. Baru ia sadari ternyata seorang pemuda duduk disampingnya, menatapnya dengan cemas.

Buru-buru gadis itu tersenyum dan menjawab, “I’m okay oppa.”

Jimin mengalihkan pandangannya dari pemuda itu. Ia mungkin bisa saja mengelabui semua orang di ruangan ini, termasuk pelatih mereka, tapi tidak dengan pemuda di sampingnya. Sesuai perannya dalam grup, pemuda berambut hitam dengan mata kelam itu mempunya sosok keibuan. Jimin sendiri sering kali memilih curhat padanya dibanding pada Yerin, rekan setimnya. Namun kali ini tidak. Jimin tidak pernah menceritakan hal yang satu ini pada Jinyoung, pemuda yang sudah Jimin anggap sebagai kakaknya sendiri itu.

I’ll be okay oppa,” tambah Jimin. Matanya menatap sosok di tengah ruangan yang sedang bercanda sampai berguling-guling di lantai.

Belum sempat Jinyoung bertanya lebih jauh, seorang wanita muncul dari balik pintu ruang latihan dan memanggil Jimin serta Yerin untuk pergi.

Ini saatnya, batin Jimin.

Gadis itu meraih tasnya dan mengikuti Yerin yang sudah bersiap untuk pergi. Ia tidak sadar saat Yerin berpamitan dengan member GOT7, atau saat gadis yang lebih tua beberapa hari darinya itu melangkah menuju pintu. Pikirannya masih berdebat, apakah ia benar-benar harus melakukannya sekarang?

Wait a minute,” kata Jimin tiba-tiba, menahan langkah Yerin tepat di ambang pintu.

Tidak peduli dengan tatapan heran Yerin, Jimin melangkah ke tengah ruangan. Gadis itu berdiri tepat di depan Jackson dan Bambam yang masih asik berguling di lantai. Kedua pemuda itu menghentikan kegiatan mereka dan mendongak menatap Jimin heran.

Jimin menarik nafas dalam-dalam, ia sudah tidak mau tahu lagi.

Jackson oppa, I think I like you! Bye!” seru Jimin dalam satu tarikan nafas.

Dalam sekejap gadis itu berbalik dan berlari keluar dari ruangan. Ia sudah tak peduli bagaimana reaksi Jackson atau member GOT7 lainnya. Ia bahkan sudah tak ingat pada Yerin yang masih berdiri mematung di pintu ruang latihan. Di pikirannya hanya ada satu hal, She must be crazy.

***

Also posted on asianfanfics in english.

Read the sequel, He Must Be Crazy.