Kamis, 02 Agustus 2012

Memory of First Love

It’s story about first love, my first love....



Orang bilang, cinta yang kita rasakan saat kecil itu hanyalah cinta monyet. Gak sungguh-sungguh. Gak serius. Meskipun sampai sekarang aku ga tau pasti apa definisi cinta monyet itu, tapi aku merasa cinta pertamaku bukan sekedar cinta monyet. Waktu itu, aku mendapatkan cinta pertamaku saat duduk di bangku sekolah dasar. Sudah hampir 10 tahun berlalu sejak saat itu. Tapi ga tau kenapa aku gak pernah bisa melupakan dia.

Sebenarnya, kisah cinta pertamaku gak bisa dibilang mulus. Bahkan kisah ini berakhir tanpa aku sempat berkata apa-apa. Mungkin karena waktu itu aku masih terlalu polos. Belum mengerti apa itu cinta. Belum tau apa itu pacaran. Yah, walaupun saat itu sudah ada satu dua temanku yang pacaran. Bahkan sampai ada yang terlibat konflik cinta segitiga, ckck.

Kelas 4 adalah saat dimana aku mulai menyadari bahwa aku mengagumi dia, menyukai dia, lebih dari teman cowokku yang lain. Aku masih ingat, saat itu –entah ide dari mana– aku memberinya sebuah miniatur tokoh kartun. Aku lupa siapa namanya, yang pasti saat itu film kartun tersebut sedang ditayangkan di salah satu televisi swasta berlambang ikan terbang. Saat itu aku menemukan mainan tersebut di gudang rumahku –mungkin itu sebenarnya milik adik laki-lakiku–. Aku masukan mainan tersebut ke dalam kotak obat batuk bergambar bayi, dan tidak aku bungkus. Karena merasa tidak mungkin untuk memberikan secara langsung, aku pun menyimpan hadiah itu di tasnya. Kejadian ini gak pernah aku ceritakan kepada siapa pun. Dan sampai sekarang aku gak pernah tau gimana nasib benda yang aku berikan itu.

Kelas 5, nah ini dia saat kenangan tak terlupakan di masa SD ku terjadi. Sedikit kenangan indah tentang dia. Saat itu ada pembagian kelompok untuk tugas drama bahasa indonesia. Guruku menentukan nama-nama ketua kelompok dan menulisnya di papan tulis. Kami dibebaskan untuk menuliskan nama kami di bawah nama ketua kelompok yang kami mau. Saat itu ada nama dia disana. Dengan pertimbangan rumah yang berjauhan akhirnya aku memutuskan masuk kelompok lain. Tapi jodoh emang gak kemana, guru kami memindahkan namaku dan dua orang teman lainnya ke kelompok dia karena kelompok yang kami pilih sudah melebihi kapasitas.

Latihan terakhir sebelum tampil pun tiba. Kami memutuskan untuk berlatih dirumahku. Tapi bukannya latihan, anak-anak cowok malah pada main-main dan membuat rumahku berantakan. Tentu saja aku kesal. Langsung saja aku marah-marah pada mereka. Aku omelin mereka panjang lebar sampai akhirnya aku usir mereka dan kusuruh mereka pulang.

Malamnya, saat aku sedang makan malam bersama keluarga tiba-tiba ada suara yang memanggil-manggil namaku. Ternyata, ada temen yang datang ke rumahku. Ketika aku keluar, aku liat ada kepala menyembul dari tembok pagar. Itu temen cowok yang cukup akrab denganku, sebut saja namanya Wi. Dalam hati aku berpikir ‘Mau apa juga Wi malem-malem gini kerumah. Lagian rumahnya kan jauh’ Tapi ternyata Wi gak sendiri, dia dibonceng naik sepeda oleh seseorang. Dan yang buat aku kaget, orang itu DIA!

Aku pura-pura cuek saja dan bertanya pada Wi, “Ada apa Wi? Kok malem-malem gini ke rumah?”

“Nih, dia maksa aku nemenin kerumahmu,” kata Wi.

“Mau apa?” tanya aku lagi sok judes.

Wi memanggil dia sambil menyenggol bahunya pelan. Dan kalian tau kenapa dia datang malam itu? Dia minta maaf gara-gara peristiwa tadi siang! Dia jauh-jauh pergi dari rumahnya malem-malem –dan pake acara maksa Wi buat nemenin, yang artinya dia muter makin jauh buat kerumahku– cuma buat minta maaf? Padahal besok juga bisa kan? Dari sanalah aku benar-benar terkesan padanya.

Kelas 6, inilah saat cintaku kandas. Dia akhirnya pacaran dengan salah satu cewek yang tergolong populer dan cantik di kelas. Sejak saat itu aku tak pernah lagi berharap. Tapi entah kenapa aku tak pernah bisa melupakan dia sampai sekarang. Yah, mungkin aku memang tidak akan pernah melupakannya. Bagaimanapun juga itu adalah salah satu serpihan kisah masa laluku. A small piece memory of first love :'))

6 komentar:

  1. kecil2 udah pacaran...ya amplooop

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan itu sepuluh tahun yang lalu. entah gimana nasibnya anak sd jaman sekarang -_- *ikut prihatin*

      Hapus
  2. aaaa, co cwiiit...hihihihihi....gpp gk bisa lupa, namanya jg first love... :D
    makasih ya udah kutan #GABlogEmakGaoel...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, makasih juga mak :D
      kapan-kapan adain giveaway lagi yak :p

      Hapus