Sabtu, 08 November 2014

[SMS - Day 19] A Man with Camera

Sumber dari sini

Lonceng di pintu café berdenting, membuatku otomatis menoleh dan memasang senyum bisnisku. Senyumku langsung melebar begitu melihat siapa yang datang, pemuda itu datang lagi. Aku tak tahu namanya, aku tak pernah berbicara padanya selain saat menerima dan mengantarkan pesanannya – yang selalu sama, secangkir vanilla latte. Interaksiku dengannya sama seperti dengan pelanggan lain, tapi entah kenapa aku merasa tertarik dengannya. Bukan, bukan karena wajah tampannya yang berbingkai kacamata itu pastinya. Aku tertarik pada benda yang selalu dibawanya, kamera analog yang terlihat sudah tua.

Biasanya setelah memesan ia akan langsung mengeluarkan kameranya dan mulai sibuk mengutak-atiknya – aku tak tahu apa yang sebenarnya ia lakukan. Kadang ia akan mengarahkan kameranya ke luar melalui jendela besar di sampingnya, sepertinya mengambil beberapa foto. Di hari lain ia hanya meletakkan kameranya di meja dan mengeluarkan setumpuk foto atau berlembar-lembar film yang seketika memenuhi meja di hadapannya. Ingin rasanya aku bertanya, apa dia seorang fotografer? Kenapa dia masih menggunakan kamera analog? Siapa namanya? Ah, oke mungkin wajah tampannya memang sedikit menarik perhatianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar