Selasa, 23 Februari 2016

[Fan Fiction] Omma?

(Credit: JYP Entertainment)
Omma?
Wafda S. Dzahabiyya

Hyung!!” Youngjae berteriak seraya membuka pintu kamar Jinyoung dengan sekali hentakan keras, menimbulkan getaran kecil pada kaca pintu itu.

Jinyoung yang baru saja keluar dari toilet di kamarnya terkejut melihat Youngjae begitu panik.

“Jaebum hyung… Jaebum hyung…” seru Youngjae terbata sambil berusaha mengatur napasnya.

Jinyoung mengernyit, berjalan mendekati Youngjae dan menyentuh bahu pemuda itu lembut, lalu bertanya pelan, “Tenanglah, ada apa dengan Jaebum hyung?”

Youngjae tak menjawab. Ia hanya menarik lengan Jinyoung, membawanya berlari menuju kamarnya dan Jaebum, tanpa memperdulikan teriakan penasaran dari duo maknae yang mereka lewati. 

“Lihat hyung,” kata Youngjae begitu mereka berdua tiba di ambang pintu kamarnya.

Ya, Jinyoung bisa melihatnya, Jaebum tampak bergerak-gerak gelisah dalam tidurnya. Ia bahkan bisa mendengar erangan pelan dan hembusan napas berat dari sosok itu.

Hyung… kenapa?” Pertanyaan itu keluar dari mulut Jinyoung tanpa ia sadari. Pandangannya menatap kosong ke arah sang leader.

“Aku tak tahu hyung. Begitu aku kembali dari shower dia sudah begitu.” Youngjae tampaknya mendengar pertanyaan Jinyoung dan mengira pertanyaan itu untuknya. Jinyoung tersentak, dia bisa mendengar nada khawatir dari Youngjae. Di tepuknya pundak pemuda itu pelan sebelum ia melangkah masuk mendekati Jaebum.

Jinyoung berlutut disamping Jaebum dan menyentuh pelan dahinya, panas. Jinyoung memang menyadari seharian ini leader-nya itu lebih pendiam dari biasanya, tapi saat pemuda itu bertanya Jaebum hanya bilang tenggorokannya sakit. Siapa sangka ternyata separah ini. Jaebum pasti menahan sakitnya mati-matian karena tidak mau membut membernya cemas. Dia bahkan belum mengganti bajunya dan langsung tidur, sampai bajunya basah penuh keringat. Jinyoung menggigit bibir bawahnya dan menghela napas.

“Youngjae-ya, tolong ambilkan thermometer dan obat demam. Oh, sekalian semangkuk air dingin dan handuk kecil ya,” kata Jinyoung sambil bangkit menghampiri tumpukan baju Jaebum, berniat mengambil baju ganti.

“Youngjae-ya?” Jinyoung menoleh ke arah pintu saat tidak mendengar balasan dari Youngjae.

Pemuda itu masih terpaku di sana. Ia mengerjap sesaat sebelum menjawab terbata, “Oh, ba–baik hyung!”

Jinyoung kembali menghela napas sebelum memfokuskan dirinya pada tumpukan baju di hadapannya. Diambilnya selembar kaus dan celana serta sepasang kaus kaki. Dengan cekatan Jinyoung mengganti celana Jaebum dan memasanginya kaus kaki. Baru saja ia akan beralih mengganti kemeja Jaebum saat didengarnya ketukan pelan, Mark berdiri di ambang pintu dengan tatapan seolah bertanya, apa dia baik-baik saja?

“Kebetulan kau datang hyung. Bantu aku mendudukkannya, aku harus mengganti kemejanya.” 

Dengan segera Mark memposisikan dirinya disisi lain Jaebum dan mengangkat leader-nya itu hingga ke posisi duduk.

“Panas sekali,” kata Mark begitu tangannya berinteraksi dengan tubuh Jaebum. Jinyoung hanya bergumam pelan menanggapinya sambil sibuk memasangkan kaus pada Jaebum.

“Sudah,” katanya singkat sambil mengisyaratkan Mark untuk membaringkan Jaebum kembali.

Hyung, ini…” Youngjae masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi benda-benda yang tadi disebutkan Jinyoung.

Jinyoung mengambil alih nampan tersebut dan meletakkannya di samping tempat tidur Jaebum sambil mengucapkan terima kasih pada Youngjae. 

Hyung! Ada apa dengan Jaebum hyung?”

“Apa dia baik-baik saja?”

Maknae berebut masuk dan melontarkan pertanyaan saat Jinyoung memasangkan thermometer di ketiak Jaebum untuk mengukur suhu tubuhnya. Di belakang mereka Jackson mengikuti dengan setengah kesal.

“Sudah kubilang kalian tidur saja,” gerutu Jackson. Pemuda itu menatap Jinyoung seolah meminta maaf karena tidak berhasil menahan kedua maknae. Jinyoung tersenyum padanya sebelum beralih pada maknae yang sudah duduk di samping Youngjae, menatap leader mereka khawatir.

“Dia demam, tapi tak usah khawatir, dia akan baik-baik saja.”

“Tapi dia tidak terlihat baik-baik saja hyung,” ujar Bambam. 

“Bagaimana ini? Kenapa harus disaaat seperti ini?” Yugyeom mulai menggigiti kuku jarinya, pertanda bahwa ia sangat cemas. Tentu saja, saat ini mereka tengah berada di masa promosi mini album kedua mereka. Jadwal padat masih menunggu di hadapan.

Belum sempat Jinyoung menanggapi, thermometer di ketiak Jaebum berbunyi. Dengan cepat Jinyoung mencabutnya dan menghela napas berat saat melihat angka yang tertera disana.

“Berapa suhunya?” tanya Mark. Jinyoung menyerahkan benda di tangannya pada Mark.

“Berapa?” tanya Jackson tak sabar.

“Nyaris 40 derajat,” jawab Mark pelan.

“Apa?!” pekik maknae berbarengan.

“Pantas saja dia sampai seperti itu,” gumam Jackson seraya menatap nanar sosok yang berbaring di hadapannya.

“Kau sudah menelpon Noyoung hyung?” Mark bertanya pada Jinyoung.

“Ah!” Jinyoung baru ingat ia belum menelpon manager mereka itu. Tadi setelah mengantar mereka kembali ke dorm, para manager kembali pergi karena masih banyak urusan yang belum mereka selesaikan. “Bisa kau telpon dia hyung?”

Mark mengangguk dan bangkit meninggalkan kamar untuk menelpon sang manager.

“Jackson-ah, bantu aku mendudukkan Jaebum hyung. Dia harus minum obat,” pinta Jinyoung yang langsung membuat Jackson beranjak menggantikan posisi Mark.

Jinyoung memasukkan dua butir obat ke mulut Jaebum saat Jackson berhasil membuatnya duduk, kemudian diambilnya gelas berisi air dan bersiap meminumkannya pada pria itu.

“Kau akan meminumkannya begitu saja?” tanya Jackson menghentikan gerakan Jinyoung.

“Memangnya harus seperti apa?”

“Kau tahu, seperti di drama.” Jackson menunjuk bibirnya lalu berganti menunjuk bibir sang leader.

Hyung!” seru Bambam tak habis pikir kenapa Jackson masih bisa bercanda disaat seperti ini.

“Kau saja yang melakukannya!” balas Jinyoung sambil memutar bola matanya. 

Hyung, minum ya,” kata Jinyoung lembut sambil menahan bahu Jaebum dan menempelkan bibir gelas pada mulutnya.

Semua memperhatikan dengan cemas saat Jaebum mulai meneguk airnya sampai ia terbatuk dan menumpahkan sedikit air dalam gelas. Dengan panik Jackson menepuk-nepuk punggung Jaebum dan Jinyoung menaruh gelasnya sebelum menyeka air disekitar mulut Jaebum. Jinyoung menginstruksikan Jackson untuk menidurkan kembali leader mereka saat batuknya sudah reda.

Dengan cekatan Jinyoung mencelupkan handuk kecil kedalam air dingin yang dibawa Youngjae tadi, memerasnya dan melipatnya sebelum menaruhnya di dahi Jaebum yang panas.

“Kalian tenang saja, Jaebum hyung lebih kuat dari yang kalian kira.” 

Semua beralih menatap Jinyoung yang tengah tersenyum memperhatikan Jaebum yang masih gelisah dalam tidurnya. Mereka tahu Jinyoung telah mengenal Jaebum lebih lama dari mereka, ia pasti lebih mengerti soal hal ini.

“Hey, Noyoung hyung bilang dia akan kembali dalam satu jam,” lapor Mark saat kembali ke kamar itu.

Jinyoung memperhatikan satu-persatu membernya sebelum berkata, “sebaiknya kalian tidur saja, biar aku yang menjaga Jaebum hyung sampai Noyoung hyung datang.”

“Tapi hyung –” Maknae bersiap untuk protes, namun dengan cepat Jinyoung memberi kode pada Jackson untuk membawa mereka pergi kembali ke kamarnya.

“Ayo anak-anak, dengarkan apa kata omma,” seru Jackson sambil memaksa Bambam dan Yugyeom untuk bangkit dan keluar dari sana.

“Kau yakin?” 

Jinyoung menatap Mark dan tersenyum. “Tentu hyung, tidur lah. Kau pasti juga lelah setelah seharian ini.”

“Baiklah, kalau ada apa-apa langsung panggil aku,” kata Mark sebelum pergi menyusul Jackson.

Hyung.” Jinyoung menoleh, ia baru ingat akan Youngjae yang sedari tadi diam di sampingnya.

“Oh, Youngjae-ya, kau bisa tidur dikamarku malam ini.”

Youngjae menggigit bibir bawahnya, ia terus menatap Jaebum seolah ragu meninggalkan leader-nya itu.

“Jangan khawatir, besok pagi saat kau bangun Jaebum hyung pasti sudah seperti semula,” kata Jinyoung berusaha meyakinkan.

Youngjae menatap Jinyoung dengan ragu.

“Aku akan membangunkanmu jika terjadi sesuatu,” tambah Jinyoung.

“Baiklah hyung,” kata Youngjae akhirnya.

Jinyoung menghela napas keras setelah Youngjae menutup pintu kamar itu. Pemuda itu menatap Jaebum nanar dan bergumam pelan, “Hyung, kau harus sembuh. Semua mengkhawatirkanmu.” Aku mengkhawatirkanmu.

Jinyoung mengganti kompres Jaebum sebelum memposisikan dirinya bersandar di dinding, di samping kepala Jaebum. Pemuda itu melipat kakinya di depan dada dan memeluknya lalu menaruh dagunya di sana. Ia menoleh, memperhatikan Jaebum yang belum bisa tidur tenang. Jinyoung mengulurkan sebelah tangannya, mengelus rambut Jaebum yang sedikit basah karena keringat. sekali lagi ia menghela napas.

Jinyoung tersentak, ia hampir saja tertidur saat tiba-tiba Jaebum mengigau cukup keras.

Ani…

Hyung?” Jinyoung buru-buru berbalik menghadap Jaebum.

Ara… Mianhae… Kajima…
Hyung? Kau dengar aku?” Jinyoung mulai panik, digoyangkannya bahu Jaebum pelan.

Kajima… Jebal… Jinyoung-ah!”

Jinyoung memundurkan sedikit tubuhnya karena terkejut Jaebum tiba-tiba bangun dan meneriakkan namanya. Dihadapannya Jaebum sudah terduduk, memegangi kepalanya sambil mengatur napas, tampaknya pemuda itu tidak menyadari keberadaan Jinyoung.

Hyung? Kau tidak apa-apa?” tanya Jinyoung hati-hati.

Jaebum tersentak dan menoleh cepat. “Jinyoung-ah!” seru Jaebum seraya memeluk pemuda di sampingnya.

Hyung, ada apa?” tanya Jinyoung akhirnya setelah berhasil menyeimbangkan tubuhnya yang sedikit terdorong akibat pelukan mendadak dari Jaebum.

“Aku bermimpi,” kata Jaebum. Jinyoung bisa merasakan dada Jaebum yang naik turun, sepertinya pemuda itu masih berusaha mengatur napasnya. “Aku bermimpi semua orang mengatakan kita gagal. Semuanya menyalahkanku, dan kalian meninggalkanku. Kau meninggalkanku.” Jaebum mengatakan kalimat terakhirnya dengan sedikit bergetar.

“Itu hanya mimpi buruk, hyung. Kau pasti terlalu lelah dan banyak pikiran,” ujar Jinyoung seraya menepuk-nepuk punggung sang leader lembut.

“Tapi semuanya terasa nyata, dan kau –” 

Hyung!” potong Jinyoung. “Apa pun yang terjadi, apa pun yang orang katakan, kami akan selalu ada di sini. Aku akan selalu ada di sampingmu. Kita akan selalu menghadapinya bersama. Bukankah itu yang kau katakan padaku?”

“Kau benar, maaf.” Jaebum melepaskan pelukannya dan menunduk.

Hyung, kau mau makan sesuatu?” tanya Jinyoung setelah mereka berdua saling diam selama beberapa saat. “Aku tahu kau tidak menyentuh makan malammu sama sekali.”

“Aku tak selera makan.”

Hyung, kau harus makan biar cepat sembuh,” omel Jinyoung. “Kau mau aku buatkan cream soup? Kurasa kita masih punya persediaan cream soup instan.”

Jaebum menoleh dan ikut tersenyum ketika melihat cengiran lebar khas Jinyoung dihadapannya. “Terserah kau sajalah.”

“Bagus!” seru Jinyoung sambil beranjak. 

“Oh hyung, habiskan air di gelas itu. Kau harus banyak minum agar demammu turun. Aku akan bawakan air lagi nanti,” perintah Jinyoung sebelum menghilang di balik pintu.

Jinyoung baru saja mulai merebus air saat didengarnya suara dari pintu depan. Buru-buru ia pergi untuk melihatnya. 

Hyung!” serunya ketika mendapati managernya tengah membuka sepatu.

“Oh Jinyoung-ah, bagaimana Jaebum?”

“Dia baru saja bangun jadi aku membuatkan makanan untuknya.”

Managernya tersenyum sebelum melewati Jinyoung dan berjalan menuju kamar Jaebum. Jinyoung sendiri segera kembali kedapur, meneruskan tugasnya.

Tidak sampai 10 menit semuanya siap. Dengan hati hati ia membawa semangkuk cream soup di tangan kanan dan sebotol penuh air di tangan kiri. Jinyoung berhenti di depan pintu kamar Jaebum yang sedikit terbuka dan mengintip kedalam. Ia bisa mendengar jelas percakapan Jaebum dan sang manager.

“Kau yakin tidak mau membatalkan jadwalmu?”

“Ya hyung, aku yakin besok aku pasti sudah sembuh.”

“Ck, kau memang keras kepala. Kalau besok pagi demammu belum turun, aku akan membatalkan semua jadwalmu.”

Jinyoung melihat manager mereka beranjak berdiri, dengan cepat ia ketuk pintu kamar itu dan masuk, berpura-pura tidak menguping pembicaraan mereka.

“Jaga dia,” bisik managernya sambil menepuk pundak Jinyoung ketika mereka berpapasan.

Jinyoung menoleh, memperhatikan managernya pergi dan menutup pintu sebelum ia berjalan mendekati Jaebum. Jinyoung duduk di samping Jaebum, menaruh botol airnya dan menyodorkan mangkuk berisi cream soup ke arah Jaebum.

“Ini hyung, makanlah.”

Tapi Jaebum hanya menatap mangkuk itu sekilas sebelum menatap Jinyoung.

“Kenapa?” tanya Jinyoung bingung karena Jaebum tak juga mengambil mangkuk itu.

“Kau tahukan aku sedang sakit?” tanya Jaebum balik.

Jinyoung mendengus, ia mengerti maksud perkataan leader-nya itu. Diambilnya sesendok cream soup, ditiupnya sedikit dan disodorkannya ke arah Jaebum.

Jaebum menyeringai mendapati sesendok cream soup di depannya sebelum memakannya.

“Apa Youngjae di kamarmu?” tanya Jaebum.

“Ya, dia sempat tak mau saat aku suruh pergi,” jawab Jinyoung sambil menyodorkan suapan berikutnya. “Dia terlihat panik dan takut sekali saat datang memanggilku tadi.”

“Aku pasti membuat semuanya khawatir.”

“Ya, Yugyeom bahkan hampir menangis tadi.”

“Tapi kau bisa mengatasinya kan?” tanya Jaebum dengan nada bercanda sebelum memakan suapan berikutnya.

“Mark hyung dan Jackson membantuku.”

“Kau memang pantas menjadi omma untuk GOT7.”  Jinyoung tidak menanggapi perkataan Jaebum, ia hanya tersenyum seraya terus menyuapi sang leader.

“Kau sudah berubah, Jinyoung-ah. Aku ingat dua tahun yang lalu juga ada kejadian yang sama seperti saat ini.”

Jinyoung terpaku, tangannya berhenti menyendok cream soup di mangkuk. Tentu saja dia ingat kejadian dua tahun yang lalu. Jaebum juga jatuh sakit di tengah masa debut mereka sebagai JJ Project. Saat itu mereka hanya berdua di dorm, tanpa manager seperti tadi. Jinyoung ingat betul betapa panik dan takutnya ia saat itu, sampai Jaebum harus menenangkannya dan meyakinkannya bahwa ia baik-baik saja.

“Jinyoung-ah?”

Jinyoung tersentak, Jaebum tengah menatapnya cemas. Jinyoung bahkan tidak menyadari Jaebum telah mengambil mangkuk cream soup ditangannya dan menyimpannya.

“Terima kasih,” kata Jaebum sambil menyentuh kedua pundak Jinyoung dan tersenyum. “Terima kasih karena kau selalu ada disampingku.”

Dan pertahanan Jinyoung pun runtuh. Tanpa ia sadari air mata mulai mengalir di pipinya, ia terisak.

“Hey, kenapa kau menangis?” tanya Jaebum cemas.

Jinyoung tidak menjawab, ia langsung memeluk Jaebum dan terus terisak.

“Jinyoung-ah, ada apa?” Jaebum mengelus punggung Jinyoung lembut, berusaha menenangkan pemuda yang lebih muda darinya itu.

“Kau salah hyung.” Jinyoung mulai berbicara diantara isakannya. “Aku belum berubah, aku masih sama seperti dua tahun yang lalu. Kau tak tahu betapa cemasnya aku saat Youngjae datang dengan panik dan menyebut-nyebut namamu. Kau tak tahu betapa takutnya aku melihat kau terus bergerak gelisah dalam tidurmu. Setiap kali mereka bertanya apa kau baik-baik saja, aku menjawabnya untuk diriku sendiri. Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri kalau kau akan baik-baik saja. Rasanya masih sama seperti dua tahun yang lalu. Aku takut hyung.”

Jaebum menghela napas mendengar pengakuan Jinyoung, namun tanpa sadar ia tersenyum saat membayangkan pemuda itu berusaha tampak kuat dihadapan member lain.

“Kalau begitu sekarang aku yang akan mengatakannya padamu. Aku akan baik-baik saja, pasti.”

Jaebum bisa merasakan Jinyoung mengeratkan pelukannya. Sesaat kemudian isakannya mulai mereda.

“Aku tak akan pernah bisa jadi omma untukmu,” gumam Jinyoung pelan.

“Aku tak butuh GOT7 omma,” balas Jaebum tenang.

Hyung!” Jinyoung berseru sambil melepas pelukannya, menatap Jaebum tak percaya.

Jaebum terkekeh melihat reaksi Jinyoung. Tangannya meraih pipi pemuda itu dan menghapus air matanya.

“Yang aku butuhkan hanya adikku, Park Jinyoung.”

Seketika Jinyoung tersenyum lebar dan kembali memeluk Jaebum.

Hyung?”

“Hmm?”

I love you.”

I love you too, Jinyoung-ah.”

*** 

Also posted on asianfanfics in english.

Minggu, 05 April 2015

2PM Go Crazy in Jakarta: The Concert...

[Sebelumnya Road to...]

Jakarta, 28 Maret 2015

The Concert…

Konser dibuka dengan Heartbeat. Sampe sekarang aku masih agak gimana gitu ngeliat lagu seserius Heartbeat mereka bawain sambil pake kostum Go Crazy. Jun. K pake bathrobe, Wooyoung bawa tas kaya anak TK, dan Taec dengan bajunya yang paling ingin dimusnahkan Hottest….

Selanjutnya (masih dengan kostum yang sama) mereka bawain Without You dan HOT. Suasana pun makin panas sampe Junho buka jaketnya. Hottest makin kenceng ikutan nyanyi sambil loncat-loncat. Dan aku pun berusaha tidak memperdulikan soal kostum lagi karena lagu selanjutnya adalah lagu yang sesuai dengan kostum mereka, Go Crazy! Sebelum konser dimulai aja kita udah nyanyiin itu lagu bareng-bareng, gimana pas konser? Jelas kita makin gila~

Jun. K said, "Are you ready to Go Crazy?"

Setelah mereka slow down alias tiduran di panggung, dancer eonni pun muncul sambil bawa papan bertuliskan angka 10. Yes, it’s 10 만점에 10 (sipjeom manjeome sipjeom / 10 Out Of 10) baby~ Aku langsung teriak histeris waktu liat Taec grepe-grepe pantat Junho tepat di depan mataku!

Junho digrepe-grepe Taec! (credit: KoreanUpdates)

Sekarang saatnya slow down beneran, member 2PM menghilang dari panggung dan Taec muncul sendiri setelah ganti baju, disusul sama Chan yang muncul jauh di atas. Saatnya duo TaecChan beraksi melantunkan kata-kata cinta dengan lagunya 사랑한단 (saranghandan mal) (di talk time Chan nanya apa judul lagu itu dalam bahasa Indonesia dan translatornya bilang “kata-kata cinta”). Disusul dengan lagu ciptaan Taec yang ngajak balikan cewek pake acara pamer abs, 돌아와줘 (dorawajwo) (Taec juga nanya apa arti judul lagunya tapi dia ga nangkep-nangkep kata translatornya sampe Chan geregetan sendiri dan berkali-kali ngomong “kembali lagi!”). Mungkin karena efek baru pulang liburan, abs Taec udah ga keliatan jelas lagi…. Bang, saatnya kamu diet!

Mana abs-nya?? (credit: KoreanUpdates)

2PM kembali tampil berenam membawakan lagu RnB ballad berjudul 비가와 (bigawa / It’s Raining) yang menjadi tanda project pertama Hottest dimulai. Kita pun angkat banner dari AIHU yang bertuliskan "AKU    2PM". Waktu aku liat sekeliling ternyata pada kompak semua angkat banner! Tumben banget Hottest project-nya bisa jalan, terharu....

Project pertama sukses! (credit: AIHU)

Hottest juga kompak nyanyi bareng di lagu selanjutnya, I’m Sorry, sebelum 2PM akhirnya menyapa kita di talk time pertama. Di sini mereka perkenalan satu persatu, dan tentunya mereka yang bahasa indonesianya udah intermediate level (liat Hands Up tour DVD) unjuk kebolehan. Junho dengan “Terima kasih atas kedatangannya.”, Wooyoung dengan “ Halo kami saya Wooyoung.”, Taec dengan “Panas! Very panas! Saya senang bertemu dengan anda kalian.” (intermediate level macam apa ini??)

Wooyoung sama Jun. K juga ngejelasin soal album dan konser Go Crazy ini. Di tengah penjelasan Taec malah ngilang ke balik panggung, dan pas balik dia bawa kipas elektrik kecil! Terus giliran TaecChan ngejelasin soal lagu mereka (di sini yang mereka nanya judul lagu mereka dalam bahasa Indonesia). Saking takjubnya Chan sama Taec dia nanya “what is this?” sambil nunjuk ke kipas, dan taec jawab “it’s a fan”. Taec bahkan ga ngedengerin penjelasan si maknae gara-gara sibuk masukin kipas kecil itu kedalam jaketnya (yang langsung bikin Hottest teriak dan salah fokus). Kayanya karena kepanasan itu juga dia ga nangkep apa kata translator. Begitu selesai kasih penjelasan Taec ngilang ke balik panggung lagi dan balik-balik udah lepas jaket! Saatnya berterima kasih pada panasnya Jakarta~

Yang bikin salah fokus (credit: junluvmay)

Wooyoung yang ngakak liat tingkah ajaib hyung-nya... (credit: wooworld0430)


Konser dilanjutkan kembali dengan 노래를 듣고 돌아와 (i norael deutgo dorawa / Comeback When You Hear This Song) dan 오늘 같은 (oneul gateun bam / A Night Like Tonight). Dan apalah arti konser 2PM tanpa Hands Up. So everybody, put your hands in the air!! *jump jump* Disini pertama kalinya dalam sejarah Taec minum di tengah lagu! Pas bagian “and get your drinks up” Taec bener-bener angkat botol air yang disediain di panggung dan minum! Chan sampe speechless ngeliat Taec, tapi ujung-ujungnya dia juga minta minum ke Taec~

Setelah Hands Up member 2PM kembali menghilang dari atas panggung. Jun. K lalu muncul di kiri atas panggung dan melantunkan intro No Love yang langsung buat aku merinding denger suaranya. Wooyoung juga muncul di sisi kanan dengan intro Sexy Lady, dan mereka pun bergabung membawakan lagu duet yang berjudul Superman dengan ala DJ!

Hottest makin heboh dengan munculnya VCR tentang cewek sexy yang dugem bareng 2PM. VCR itu jadi pembuka stage Sexy Lady 2PM version. Yup, lagu solonya Wooyoung dinyanyiin berenam sama mereka! Hottest kompak ikutan joget mikir-sampe-pusing-kepala-barbie itu. Sexy Lady kembali ditutup dengan VCR yang merupakan kelanjutan dari cerita si cewek tadi. ternyata, cewek itu cuma mimpi…. Krik….

Lagi ngecengin sexy lady~ (credit: wooworld0430)

Masih dengan jas hitam bling-bling dari Sexy Lady, 2PM muncul lagi dengan sexy dance-nya untuk lagu I’m Your Man. Kalau di What Time Is It tour di Jakarta 2 tahun lalu mereka masih bawain lagu ini dalam bahasa Jepang, sekarang mereka bawain versi bahasa Korea.

Belum puas buka dasi dan kancing kemeja (yang udah bikin Hottest teriak histeris), mereka lanjut goyang pinggul dan meliuk-liuk di atas kursi di lagu ... (Ha. Ni. Ppun. / ADTOY). Sayangnya mereka ga nyanyi Beautiful di Jakarta, entah kenapa. Padahal aku pengen banget liat mereka loncatin kursi itu….

Penampilan selanjutnya jadi duet terakhir, KhunHo! Kalau TaecChan tampil sangar, WooKay tampil swag, KhunHo tampil sweet. Junho tampil dengan jas putih-hitam dan Khun dengan jas pink (no, no comment soal warna!) membawakan lagu yang katanya ciptaan mereka berdua, Love is True.

Love is true~ (credit: KoreanUpdates)

Setelah KhunHo menghilang di balik panggung, member lain pun muncul satu persatu dengan coat panjang warna hitam-merah khas Game Over, talk time kedua~ Jun. K yang paling pertama muncul, disusul Taec yang dengan hebohnya teriak “Panas! Terlalu panas!” sampe Jun. K nanya “미쳤어요? (michosoyo / are you crazy)”. Taec cuma ketawa dan dengan cueknya jalan ke bagian depan panggung sendirian terus ngomong, “Are you guys panas? I’m panas! Terlalu panas!”  yang langsung bikin Hottest ngakak. Jun. K juga ga mau kalah, dia lagi-lagi nembak Hottest dengan bilang “Ayo berpacaran denganku!” kyaaa, dasar playboy!!

Di talk time ini giliran WooKay ngejelasin soal lagu mereka, Superman. Mereka bilang mereka mau jadi superman-nya Hottest, dan Hottest adalah superwoman! Woo juga ngejelasin soal Sexy Lady yang mereka bawain bareng-bareng.

Selanjutnya giliran KhunHo yang ngejelasin lagu mereka, tapi karena mereka belum muncul juga akhirnya Chan nanya ke Hottest makanan khas Indonesia apa yang enak selain nasi goreng (mungkin dia udah bosen di hotel dikasih nasi goreng terus). Langsung deh segala jenis makanan diteriakin, sampe Chan kebingungan dan nyuruh kita diem. Akhirnya dia nangkep satu makanan “Baco?” dan kita teriak lagi “Bakso! Bakso!” (berasa manggil tukang bakso). Dan Taec kembali dengan joke lamanya teriak “Bakso! So! So! Soperman!” please bang….

Untungnya semua cepet move on dari joke Taec itu berkat kehadiran Khun dan Junho. Junho nanya apa judul lagu mereka dan tentu kita teriak “Love is True!”. Habis KhunHo ngasih penjelasan soal lagu mereka, Khun bilang mereka udah nyiapin special stage untuk kita. Seperti di negara lain, mereka bakal bawain lagu bahasa setempat. Ini yang paling bikin penasaran! Masalahnya di press conference sehari sebelumnya Taec bikin pernyataan menghebohkan kalau dia suka ST12 (baca: esti-twelve)! Aku udah cemas aja mereka bakal nyanyi Puspa…. (entah Taec nyari pake keyword apa sampe nemu ST12, soalnya promotor bilang mereka ga ngirim satu pun lagu ST12….)

Dan aku langsung lega waktu tau Chansung sama Wooyoung yang dapet tugas buat nyanyi disini. Chansung pun langsung nyanyi Sayang Semuanya untuk kesekian kalinya dengan diiringi beatbox Taec (dan Hottest dengan senang hati langsung ikutan nyanyi). Tapi, Jun. K bilang itu baru pembukaan dan kita pasti kaget denger lagu selanjutnya! Terus Wooyoung bilang kalau kita tau lagunya kita harus ikutan nyanyi juga. And music cue~ *dan Hottest pun teriak histeris*

[Woo] Dering telfonku membuatku tersenyum dipagi hari ([Jun. K] dipagi hari~)
[Woo] Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi ([Jun. K] dalam mimpi~)
[Chan] Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini ([Jun. K] di sini~)
[Chan] Tawa candamu menghibur saatku sendiri ([Jun. K] uuuu~)
[Woo] Aku di sini dan kau di sana, hanya berjumpa via suara, namun ku selalu menunggu saat kita akan berjumpa ([Jun. K] oooo~)
[Chan] Meski kau kini jauh di sana, kita memandang langit yang sama, jauh di mata namun dekat di hati~
*nyanyi bareng sambil nangis terharu*

Mereka nyanyi lagu RAN – Dekat di Hati yang liriknya pas banget sama hubungan kita dengan oppars, gimana ga mewek?? (apalagi promotor kemudian bilang kalau mereka sendiri yang pilih lagu itu dari sekian banyak pilihan lagu yang dikirim *nangis lagi*)

Woo sama Chan nanya bagus ngga? Suka ngga? Dinyanyiin lagu yang sweet banget gitu siapa yang ga suka?? Hottest langsung pada teriak “One more time! One more time!” dan mereka kabulin permintaan kita! Sayangnya dikeduakalinya ini aku ga bisa fokus gara-gara Jun. K sama Taec yang nge-troll berdua. Jun. K awalnya ikut nyanyi baris pertama, tapi diteriakin Wooyoung jangan nyanyi. Akhirnya dia sama Taec ngulang setiap kata terakhir sambil sibuk nyari kamera yang bisa zoom mereka. Duh, bikin orang salah fokus aja deh….

OkKay troll! (credit: KoreanUpdates)

Setelah bikin melted Hottest mereka kembali bikin panas dengan lagu selanjutnya Again & Again! Mereka juga bawain tiga lagu dari awal karir mereka secara medley (remix?) 기다리다 지친다 (gidarida jichinda / Tired of Waiting), 니가밉다 (niga mibda / I Hate You), dan 마자 (maja / As Soon As). Hottest sukses dibuat loncat-loncat lagi!

Talk time ketiga dan sekali lagi terima kasih pada panasnya Jakarta, mereka pada buka long coat-nya! Padahal Game Over (yang jadi lagu buat kostum itu) bahkan belum mereka tampilin. Khun sempet bercanda sama staff yang bertugas ngambil coat mereka, karena tangannya masih nyangkut dia jadi tarik-tarikan sama staff gitu. Taec (yang kayanya jiwanya udah melayang) cuma duduk doang di pojok panggung sampe Khun harus bantu dia lepas coat…. *dalam hati teriak “kyaaa, my TaecKhun!”* Chansung jadi satu-satunya yang ga lepas coat (dan di lagu selanjutnya mereka jadi dijuluki Chan and the dancers~ lol)

Jun. K bilang, “I’m happy to be here!” yang ditanggepin Junho dengan, “Me too!” (Jun. K: You too? Junho: Me too! Jun. K: Okay Junho~ *Junbros hug*). Dia juga bilang dia seneng bisa nepatin janjinya buat datang lagi ke Indonesia. Tapi di talk time ini aku bawaannya jadi sedih. Mungkin karena Wooyoung yang tiba-tiba bilang kalau mereka pengen sering konser disini tapi agak sulit (?) dan dia juga tiba-tiba berterima kasih sama semua staff untuk kerja kerasnya. Di situ aku langsung mikir “jangan bilang mereka sempet mau ngebatalin konser ini…” T.T

Karena suasana udah mulai galau Jun. K langsung ngajak Hottest ke lagu selanjutnya I’ll Be Back~ I know it’s hard, but please comeback to Indonesia again someday :’))

Aku mulai lupa soal galau setelah denger lagu intro berikutnya. Ini lagu kesukaanku, Don’t Stop Can’t Stop! Langsung deh teriak fanchant “2!! P!! M!!”. Setelah itu disusul oleh lagu yang paling pengen aku liat live, Game Over! Pertama kalinya Game Over mereka tampilin cuma pake kemeja doang! Tapi tetep keren sih, apalagi pas bagian Wooyoung melayang itu….

Don't Stop Can't Stop! Chan and the dancers~ (credit: bidmegoodbye)

Konser pun berakhir dengan munculnya tulisan Game Over di layar. Sebagai ganti teriakan encore Hottest mulai nyanyi lagu Sayang Semuanya yang udah kita ganti liriknya sebagai project kedua.

Satu-satu sayang Junkay Nichkhun 
Dua-dua sayang Taecyeon Wooyoung
Tiga-tiga sayang Junho Chansung
Satu dua tiga aku sayang 2PM

Dan aku sempet denger eonni di FOH itu bilang “woah!” terus ketawa. Salah satu oppa dari sound crew juga upload video kita lagi nyanyi di instagramnya! Mungkin ini pertama kalinya dia denger fans malah nyanyi dan bukan teriak minta encore~

Tulisan Game Over di layar mulai berubah jadi Go Crazy, lalu muncul tulisan One More Game? dan gambar semacam baterai yang kosong. Kemudian muncul tulisan SCREAM!! berkali-kali dan Hottest pun teriak sampai baterai tadi keisi penuh (?). 2PM kembali muncul untuk encore dengan official t-shirt dari tour ini yang warnanya putih-emas dan membawakan lagu 이별여행 (Ibyeol Yeohaeng / Farewell Trip). 

Talk time terakhir dan mereka satu persatu ngomong tentang kesan mereka soal konser ini. Sebenernya aku ga begitu fokus dengerin apa kata Wooyoung, Junho, sama Jun. K gara-gara Taec yang dengan sok cool-nya cuma berdiri diem ditengah tanpa bergerak dengan kacamata hitamnya! Seriously bang, kenpa kamu selalu bikin aku salah fokus??

Yang aku tangkep, Wooyoung sekali lagi bilang terima kasih untuk semua staff dan bilang ke Hottest, “Terima kasih! See you next time!”. Junho bilang dia lihat project Hottest di lagu 비가와 dan baca “Aku 2PM” (mungkin dia bingung cara baca  gimana) dan sekali lagi bilang, “terima kasih atas kedatangannya”. Jun. K bilang dia yakin pasti datang lagi ke Indonesia dan minta Hottest terus support, and he said, “I Love You, Jakarta!”
 
Giliran Taec! Dia (masih dengan sok cool) buka kacamata hitamnya pake gerakan slow motion, tapi yang namanya Taec ending-nya tetep aja troll! Taec bilang terima kasih ke Hottest dan dia katanya seneng banget malam ini. “We’ll comeback soon, we’ll try. So please be healthy, be wealthy (tau aja ketemu kalian itu mahal), and… be careful colds! Do you guys catch colds here? No? Okay sorry~” Taec pun menutup dengan, “Aku cintamu!”

Taec yang sok cool (credit: creativedisc)

Tapi fail... (credit: renfitori)

Nichkhun seperti biasa ngingetin kita jangan lupa makan (emang bias paling baik!). “Don’t forget to go home and eat… before you sleep. So you can get fat like me!” (Chansung: you liar!). Terakhir si maknae ngajak Hottest pinky promise, katanya kalau mereka datang lagi kita semua yang nonton hari ini harus datang juga. “Promise me!” *angkat jari kelingkingnya* “Put your hands up! Let me hear your voice! Okay, fine!” *dan TaecKhun ngakak*

“And this was 2PM!" *bow* (credit: mutiaafianti)

Sebelum mulai nyanyi lagi Taec sempet bikin joke lagi “one, two, three…makasih~ one, two, three…makasih~”. Someone please tell me why he is my bias….

Jun. K sekali lagi teriak, “everybody put your hand in the air!” dan lagu Hands Up serta Go Crazy pun mereka bawakan secara remix sebagai penutup konser malam ini. Di tengah lagu confetti kembali keluar, aku kira cuma confetti biasa kaya sebelumnya, ternyata yang ini ada tulisannya! Langsung deh tarik satu dan gila panjang banget, padahal tulisannya sama diulang-ulang. Mungkin staff-nya males motongin kali ya….

Setelah dipotong jadinya banyak, ada yang mau?
Di encore TaecKhun ngambil buket dari penonton. Aku kira itu buket bunga, ternyata itu buket Okcat dan Khunala…. Serius niat banget! Khun aja sampe kaget gitu pas liat. Dan TaecKhun pun pake acara perang buket segala…. (ternyata bukan cuma biasku yang gila, OTPku juga sama aja)

Taec kaget dapet buket Okcat dan nunjukin ke Khun (credit: van2fabiola)

Khun kaget dia juga dapet buket Khunala (credit: van2fabiola)

Satukan kekuatan! (credit: HappyGirl2427)

Taec jadi member pertama yang ninggalin panggung setelah 2PM kasih salam terakhir bareng para dancer-nya. Tapi, tapi, Chan belum buka baju! Harusnya konser belum berakhir!! Kelima member lain sebenernya masih sibuk lempar-lempar handuk sih, mungkin emang Taec aja yang udah kepanasan. Daaan, Chan akhirnya melepas kaosnya! Dia langsung ke belakang panggung, aku kira mau langsung kabur, ternyata dia minta spidol ke staff buat tanda tangan di kaos!  Disaat member lain udah menghilang semua (Jun. K pergi sambil dengan pedenya bilang “aku cinta kami”), Chan masih bertelanjang dada di atas panggung sambil sibuk ngiket kaosnya. Lalu dia lemparlah kaos itu ke tribun sebelah kiri~ beruntung lah kau yang dapat….

Tanda konser telah berakhir (credit: KoreanUpdates)

Konser pun benar-benar berakhir dengan perginya Chan sambil bilang, “Bye~ See you soon!

See you soon 2PM!!

2PM Go Crazy World Tour in Jakarta Setlist

Yogyakarta, 5 April 2015

The Efect….

H+8 dan aku di sini masih belum bisa move on dari Dekat di Hati….

Perlu diakui, dibanding WTII yang venue-nya lebih besar, penontonnya lebih banyak, jarakku ke panggung yang lebih deket, dan harga tiket yang jauh lebih murah, aku masih lebih puas sama konser kali ini. Selain antriannya lebih rapi dan ga pake lari-larian, 2PM sendiri juga tampil all out (seperti yang diakui Nichkhun). Yang paling bikin seneng pastinya Taec yang troll sepanjang konser dan obviously in a good mood selama di Indonesia (dan begitu balik ke Korea dia langsung kena demam… padahal dia sendiri yang bilang be careful colds…).

Meski suara hilang dan kaki pegel-pegel, pokoknya puas banget deh malam itu teriak-teriak, nyanyi-nyanyi, nari-nari, dan mengagumi oppars (eh?)…. Perjalanan panjang bolak-balik Jogja-Jakarta terbayarkan! Kalau kata Acink, “yang tersisa tinggal kenangan.” Kenangan manis bertemu oppars untuk kedua kalinya :’))

Yang tersisa tinggal kenangan :'))

Meski kau kini jauh di sana~
Kita memandang langit yang sama~
Jauh di mata namun dekat di hati~
*makin gagal move on*